“Dialog
Hujan” sukses membuat saya jatuh, sejatuh, jatuhnya seperti jatuh cinta meski
tanpa menafsirkan maksud dari lagu itu sendiri. Lagu ini cocok didengarkan saat
turun hujan (sesuai judul lagunya Dialog Hujan) yang ditemani kopi beserta
pisang goreng sebagai pendampingnya. Nikmat.
Saat
mendengarkan lagu ini saya membayangkan sedang duduk di atas kursi anyaman
rotan, di sebuah rumah berdinding papan, ditemani radio kotak zaman dahulu,
dengan lampu petromak minyak tanah sebagai penerang ruangan, dengan alas lantai tegel, sedang
menikmati suara hujan beserta aroma tanah basah yang menyeruak. Kurang lebih
seperti bernostalgia menikmati rasa tempoe doeloe,
berimajinasi sekenanya.
Berikut lagu Dialog Hujan dari Senar Senja :
Lirik lagu Dialog Hujan :
Bicara rindu
Bicara haru
Luangkan ruang imajimu
Bernyanyi merdu
Bernyanyi sendu
Bebaskan birunya hatimu
Tanpa kata tanpa nada
Rintik hujan pun menafsirkan kedamaian
Hanya rasa hanya prasangka
Yang terdengar di dalam dialog hujan
Hujan
Tanpa kata tanpa nada
Rintik hujan pun menafsirkan kedamaian
Hanya rasa hanya prasangka
Yang terdengar di dalam
Tanpa kata tanpa nada
Rintik hujan pun menafsirkan kedamaian
Hanya rasa hanya prasangka
Yang terdengar di dalam dialog hujan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar