Pages

Inside Out (2015)

Senin, 01 Januari 2018



  

Dua hari yang lalu tepatnya tanggal 30 Desember 2017, saya baru memiliki kesempatan untuk menonton film animasi Inside Out. Sebenarnya film ini sudah tayang di Indonesia pada tanggal 19 Agustus 2015. Untuk penggemar film dan bioskop, film ini sudah terlalu familiar dan terlampau jadul.

Film animasi Inside Out begitu berkesan bagi saya, bahkan film ini mampu membuat saya menangis berkali-kali.

Inside Out menceritakan tentang lima emosi yang berada di dalam otak manusia. Termasuk Riley seorang anak perempuan yang juga memiliki emosi di dalam otaknya. Mereka (emosi) tersebut adalah Joy (Senang), Sadness (Sedih), Fear (Khawatir), Anger (Marah), Disgust (Jijik). Kelima emosi ini bekerja keras untuk mengatur psikologis dan fisiologis Riley.

Setiap harinya memori-memori Riley disimpan dalam sebuah bola-bola beraneka warna yang kemudian disimpan dalam rak-rak ingatan jangka panjang. Dari sekian banyak memori, terdapat lima memori inti. Kelima memori inti tersebut merupakan kenangan-kenangan terbaik yang dimiliki Riley. Memori inti inilah yang kemudian membentuk 5 pulau kepribadian Riley. Pulau tersebut adalah Pulau Hoki, Pulau Canda, Pulau Persahabatan, Pulau Kejujuran, dan Pulau Keluarga. Bagian ini membuat saya mellow, sebab di dunia nyata pun semua orang pasti memiliki kenangan terbaiknya di waktu kecil. Bahkan banyak dari kita yang merasa ingin kembali ke masa itu.

Suatu hari Riley harus pindah dari Minnesota ke San Fransisco. Hal ini  menyebabkan Riley harus meninggalkan teman-teman, sekolah, beserta kenangan-kenangannya. Lagi-lagi ini membuat saya mellow.

Di tempat tinggalnya yang baru, banyak kesulitan yang harus Riley hadapi. Namun Joy si Senang selalu berusaha membuat Riley untuk berpikir positif. Lagi-lagi bagian ini membuat saya mellow. Saya membayangkan bahwa saat saya merasa kesulitan, saya tidak sendiri. Ada pikiran saya yang mampu membuat saya untuk bahagia.

Di sisi lain di dalam otak Riley, Sadness seperti tidak memiliki peran. Mereka (keempat emosi yang lain) hanya memikirkan cara supaya Riley merasa bahagia dan tanpa sadar mengucilkan Sadness sebab apapun yang Sadness sentuh baik bola memori ataupun konsol akan membuat kenangan Riley menjadi biru (sedih).

Sebuah insiden terjadi. Insiden ini membuat Joy, Sadness, dan lima memori inti tersedot ke Pulau Canda. Pulau-pulau kepribadian Riley padam bersamaan dengan lima memori inti yag tidak terpasang pada tempat semestinya. Hal ini membuat Riley tidak memiliki karakter dan berperilaku aneh.

Petualangan dimulai. Joy dan Sadness memiliki misi untuk kembali ke pusat kontrol dan mengembalikan inti memori ke tempat seharusnya. Selama Joy dan Sadness berusaha untuk kembali, Fear, Anger, dan Disgust mengambil alih peran Joy untuk membuat Riley senang. Namun mereka tidak mampu berperan menjadi Joy yang pada akhirnya membuat keadaan semakin buruk hingga Riley memutuskan pergi dari rumah akibat ide dari Anger.

Di akhir cerita, setelah mengalami petualangan yang cukup panjang Joy menyadari peran penting yang dimiliki Sadness. Sekembalinya Joy dan Sadness ke pusat kontrol, keadaan menjadi jauh lebih baik. Pulau-pulau yang tadinya sudah runtuh, terbentuk kembali menjadi satu bagian yang luas dan lebih kompleks.

Dari film animasi ini ada satu kalimat yang sangat saya sukai. Kalimat ini diucapkan oleh Sadness, “Menangis membantuku untuk mengurangi beban hidup”.

Menurut saya pesan yang dapat dipetik dari film animasi Inside Out :
“Jangan menganggap diri kita segalanya hingga membuat kita merendahkan atau meremehkan orang lain. Sebab semua orang memiliki perannya masing-masing. Semua orang memiliki karakternya tersendiri. Bahkan seseorang yang tak dianggap sekalipun mampu memberikan dampak yang luar biasa, jauh dari apa yang kita bayangkan.”

Film ini sangat saya rekomendasikan untuk ditonton.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
FREE BLOGGER TEMPLATE BY DESIGNER BLOGS