Dua
hari yang lalu tepatnya tanggal 30 Desember 2017, saya baru memiliki kesempatan
untuk menonton film animasi Inside Out. Sebenarnya film ini sudah tayang di
Indonesia pada tanggal 19 Agustus 2015. Untuk penggemar film dan
bioskop, film ini sudah terlalu familiar dan terlampau jadul.
Film
animasi Inside Out begitu berkesan bagi saya, bahkan film ini mampu membuat
saya menangis berkali-kali.
Inside
Out menceritakan tentang lima emosi yang berada di dalam otak manusia. Termasuk
Riley seorang anak perempuan yang juga memiliki emosi di dalam otaknya. Mereka
(emosi) tersebut adalah Joy (Senang), Sadness (Sedih), Fear (Khawatir), Anger (Marah),
Disgust (Jijik). Kelima emosi ini bekerja keras untuk mengatur psikologis
dan fisiologis Riley.
Setiap
harinya memori-memori Riley disimpan dalam sebuah bola-bola beraneka warna yang
kemudian disimpan dalam rak-rak ingatan jangka panjang. Dari sekian banyak memori,
terdapat lima memori inti. Kelima memori inti tersebut merupakan kenangan-kenangan
terbaik yang dimiliki Riley. Memori inti inilah yang kemudian membentuk 5 pulau
kepribadian Riley. Pulau tersebut adalah Pulau Hoki, Pulau Canda, Pulau
Persahabatan, Pulau Kejujuran, dan Pulau Keluarga. Bagian ini membuat saya mellow, sebab di dunia nyata pun semua
orang pasti memiliki kenangan terbaiknya di waktu kecil. Bahkan banyak dari
kita yang merasa ingin kembali ke masa itu.
Suatu hari Riley harus pindah dari Minnesota ke San Fransisco. Hal ini menyebabkan Riley harus meninggalkan teman-teman, sekolah, beserta
kenangan-kenangannya. Lagi-lagi ini membuat saya mellow.
Di tempat
tinggalnya yang baru, banyak kesulitan yang harus Riley hadapi. Namun Joy si
Senang selalu berusaha membuat Riley untuk berpikir positif. Lagi-lagi bagian
ini membuat saya mellow. Saya membayangkan
bahwa saat saya merasa kesulitan, saya tidak sendiri. Ada pikiran saya yang
mampu membuat saya untuk bahagia.
Di sisi lain di dalam otak Riley, Sadness seperti tidak
memiliki peran. Mereka (keempat emosi yang lain) hanya memikirkan cara supaya Riley
merasa bahagia dan tanpa sadar mengucilkan Sadness sebab apapun yang Sadness sentuh
baik bola memori ataupun konsol akan membuat kenangan Riley menjadi biru
(sedih).
Sebuah insiden terjadi. Insiden ini membuat Joy, Sadness, dan
lima memori inti tersedot ke Pulau Canda. Pulau-pulau kepribadian Riley padam bersamaan
dengan lima memori inti yag tidak terpasang pada tempat semestinya. Hal ini
membuat Riley tidak memiliki karakter dan berperilaku aneh.
Petualangan
dimulai. Joy dan Sadness memiliki misi untuk kembali ke pusat kontrol dan
mengembalikan inti memori ke tempat seharusnya. Selama Joy dan Sadness berusaha
untuk kembali, Fear, Anger, dan Disgust mengambil alih peran Joy untuk membuat
Riley senang. Namun mereka tidak mampu berperan menjadi Joy yang pada akhirnya
membuat keadaan semakin buruk hingga Riley memutuskan pergi dari rumah akibat
ide dari Anger.
Di akhir cerita, setelah mengalami petualangan yang cukup
panjang Joy menyadari peran penting yang dimiliki Sadness. Sekembalinya Joy dan
Sadness ke pusat kontrol, keadaan menjadi jauh lebih baik. Pulau-pulau yang
tadinya sudah runtuh, terbentuk kembali menjadi satu bagian yang luas dan lebih
kompleks.
Dari film animasi ini ada satu kalimat yang sangat saya
sukai. Kalimat ini diucapkan oleh Sadness, “Menangis membantuku untuk
mengurangi beban hidup”.
Menurut saya pesan yang dapat dipetik dari film animasi Inside
Out :
“Jangan menganggap diri kita segalanya hingga membuat kita
merendahkan atau meremehkan orang lain. Sebab semua orang memiliki perannya
masing-masing. Semua orang memiliki karakternya tersendiri. Bahkan seseorang
yang tak dianggap sekalipun mampu memberikan dampak yang luar biasa, jauh dari
apa yang kita bayangkan.”
Film ini sangat saya rekomendasikan untuk ditonton.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar