Pages

Prolog

Sabtu, 18 Maret 2017

Tuhan adalah sebaik-baiknya penulis. Sebaik-baiknya pembuat alur dengan tata cara tak terduga. Saya akan mencoba menuangkan kembali apa yang telah Tuhan tulis dalam hidup saya ini. Setidaknya kelak tulisan-tulisan ini mampu mengingatkan saya akan kisah-kisah masa lalu saya. Inilah cara saya mengenang hidup.

Saya pikir Tuhan memang sebaik-baiknya pembuat alur. Mengapa? Sebab tak hanya satu atau dua konflik yang terjadi dalam hidup. Puluhan, ratusan atau bahkan ribuan konflik telah saya lalui. Begitu banyak rupa dan bentuknya hingga saya tak mampu mengingatnya dengan seksama. Mulai dari level termudah hingga level tersulit. Tuhan menyusun tingkatan tersebut dengan apik dalam kisah saya.

Tuhan begitu murah hati. Menjejalkan penyelesaian dalam setiap masalah yang saya hadapi. Begitu indah Tuhan mengemas konflik menjadi suatu pembelajaran yang menarik. Banyak sekali cara Tuhan memasak alur menjadi sesuatu yang pas untuk disajikan. Hingga semuanya membuat hidup saya menjadi matang sempurna.

Sekali lagi Tuhan begitu berbaik hati kepada saya. Tuhan menyertakan saya dalam pengambilan keputusan untuk hidup yang saya jalani. Ingin berakhir bahagia atau sengsara. Semua kembali kepada cara saya memilih, mana yang terbaik untuk terus dijalani.

Dalam lembaran-lembaran yang lalu, saya telah banyak belajar mengenai kasih sayang kedua orangtua saya - saudara kandung - dan semua orang yang mencintai saya.

Sebenarnya masih banyak, bahkan terlalu banyak jika harus diuraikan satu per satu apa yang telah Tuhan tuliskan untuk saya. Memang hidup saya bukan semata-mata hanya persoalan cinta dan kasih sayang saja. Di dalamnya juga berisi perjuangan jatuh bangun saya menghadapi dunia. Namun jika harus menuliskan semuanya, sepertinya saya tak mampu atau saya membutuhkan waktu.

Yang pasti, Tuhan adalah Maha Sempurna yang menciptakan segalanya dengan luar biasa. Benar begitu bukan?

Inilah secuil kisah yang mampu saya rangkum dari karya Tuhan yang luar biasa untuk terus saya nikmati hingga akhir hayat nanti. Inilah rasa syukur saya kepada hidup yang berliku, kepada hidup yang mengajarkan saya tentang banyak hal, kepada seluruh manusia yang menghidupkan kisah saya di dalam setiap goresannya.

Semoga kalian juga mampu menikmati sebagaimana nikmat saya menjalani, merangkum, dan menguraikan kembali hidup saya. Semoga dari kisah saya nanti, setidaknya kalian mampu memetik faedah atau sesuatu yang dapat bermanfaat untuk hidup kalian dan tidak mengulangi kesalahan seperti kesalahan yang saya lakukan kelak.

Belajar dari masalah, belajar dari kesalahan, dan belajar dari kisah orang lain adalah hal berharga dan begitu menyenangkan. Benar?

Sampai jumpa di tulisan saya berikutnya.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
FREE BLOGGER TEMPLATE BY DESIGNER BLOGS