Halooooo Haaaa.... Long, long, long, loooooong time no see...
Setelah sekian lama blog ini
saya abaikan. Akhirnya saya memiliki ide, waktu, dan kesempatan lagi untuk
mengisinya.
Oke --- Skip bagian basa-basi.
Dipertengahan bulan Agustus,
tanpa sengaja saya menemukan sebuah lagu yang luar biasa di salah satu aplikasi
musik – JOOX. Lagu ini baru saja dirilis di awal bulan Agustus. Seperti
kebanyakan lagu yang saya cintai dan saya banggakan, saat pertama kali
mendengarkan lagu tersebut saya langsung tertarik dan merasa klik bak menemukan jodoh.
Lagu tesebut berjudul
“HARA”. Lagu ini dinyanyikan oleh diva-diva ternama Indonesia yaitu Rossa,
Andien, Krisdayanti, Titi DJ, Syahrini dan Melly Goeslaw.
Menurut saya lagu ini
memiliki banyak sekali nilai plus.
Pertama, karena dinyanyikan oleh diva-diva ternama Indonesia. Kedua, lagu HARA
memiliki aransemen musik yang megah. Ketiga, transisi dari penyanyi satu ke
penyanyi yang lain begitu halus dan mulus, bahkan terasa seperti sebuah dongeng dengan alunan musik sebagai pengiring. Keempat, pemilihan diksi yang tepat dengan menggunakan kata
kiasan membuat lagu ini semakin cantik dan indah. Tak hanya berhenti disitu
saja, makna dari lagu “HARA” pun sangat dalam.
Lagu HARA sendiri bercerita
tentang keseimbangan alam yaitu bumi beserta unsur-unsur yang ada di dalamnya,
yang mana unsur-unsur tersebut mampu memenuhi segala kebutuhan manusia hingga
kemurkaan dan egoisme manusia. Lagu ini dapat membuat manusia menyadari bahwa
Tuhan menciptakan bumi dengan segala fasilitas di dalamnya yang sempurna,
dengan keindahan-keindahan yang luar biasa seperti pemandangan yang dapat kita
temui di pegunungan dan pantai, serta udara yang sejuk.
Namun semua kembali lagi
kepada manusia. Apakah manusia mampu menjaga segala fasilitas tersebut. Yang
mana kita ketahui bumi yang kita pijak lambat laun semakin menua, ditambah lagi
dengan ulah manusia yang sebagian besar hanya mampu menggunakan fasilitas dari
Tuhan tanpa mampu merawat bahkan hanya bisa merusak.
Banyak kerusakan-kerusakan yang
dapat kita temui saat ini, seperti banyaknya sampah di sungai, air yang
tercemar, polusi udara, pengeksploitasian tanah secara besar-besaran. Kembali
lagi semua akan berdampak pada manusia. Apa yang kita tanam, itulah yang kita
tuai.
Bilamana bumi ini hidup, ia mungkin
akan berkeluh kesah tentang perbuatan manusia, bahkan bumi akan menangis pilu sebab
permukaan kulitnya yang sudah tak semulus dulu, beban yang diterimanya semakin
bertambah akibat pembangunan gedung-gedung megah, udara dan air bersihnya
tercemar akibat polusi yang kita sebar. Sudah
sepatutnya manusia membalas budi terhadap bumi, sudah seharusnya manusia
menjaga dan menyayangi bumi, sudah kewajibannya manusia merawat bumi – bukan
merusak seperti saat ini.
Kembali lagi ke lagu HARA.
Pada awalnya lagu ini
digunakan untuk acara fashion Rinaldy
Yunardi dengan tema Equilibrium.
Berikut foto keenam diva dengan busana rancangan Rinaldy Yunardi sesuai dengan unsur
yang diperankan masing-masing.
Pagelaran Fashion Rinaldy Yunardi |
Sekilas dalam bayangan saya,
saya membayangkan keenam diva tersebut membawakan lagu HARA di sebuah panggung
yang megah seperti panggung Opening Ceremony Asian Games 2018
Jakarta-Palembang yang mana kita ketahui terdapat sebuah gunung besar di
tengah-tengah Stadion Gelora Bung Karno.
Panggung Opening Ceremony Asian Games 2018 Jakarta-Palembang |
Secara berurutan, keenam diva tersebut menyanyikan
lagu HARA sesuai dengan formasi berikut : Rossa sebagai elemen tanah berada di sisi
bawah, Andien sebagai elemen air berada dekat dengan air terjun, Krisdayanti sebagai
elemen api berada di sekitar gunung berapi, Titi DJ sebagai elemen emas berada
di sisi kanan atas panggung, Syahrini sebagai elemen angin berada di sisi bawah
kiri (dibagian tangga menuju bukit yang dinaungi bulan). Sedangkan Melly
Goeslaw berada di atas bukit berlatarkan bulan yang berpendar. Seperti itulah
gambaran yang ada di pikiran saya.
Hehehe... Sok-sokan
pakai formasi segala. Maafkan saya yang hingga hari ini belum mampu move on
dari Opening Ceremony Asian Games 2018 Jakarta-Palembang.
Klik tombol PLAY dan selamat mendengarkan 😉
Lirik lagu HARA :
Kemana kaki melangkah
Kemana semua berpijak
Hanya aku tempatmu
Mendasari segalanya
Ku berkawan dengan semua
Ku hidup dan bernyawa
Yang tumbuh, yang berakar
Ku memeluk semua
Kau tancapkan apapun padaku
Bagaikan diri yang kan ku asuh
Namun ku menangis bila saja
Kau tak mencintai dan mengabaikanku
Ku bagai permadani dunia
Menghampar cantik menampung semua
Bila kau sentuhku dengan cinta
Kekayaan dunia
pastilah akan kau dapat
. . .
. . . .
Tik rintik
rintik aku malu malu
Menetes
manis bak perawan dusun
Lir mengalir
aku bermain main
Memenuhi
tanah hingga jadi danau
Tugasku
mengaliri segalanya
Menetes
hingga berombak berguling
Aku bening
bila kau sentuh cinta
Ku keruhkan
hati bila kau acuhkan
Akulah air
yang selalu kau ingin
Selalu
memenuhi separuh butuh
Bila aku
abadi dalam beningku
Kau pasti bahagia jiwa ragamu senyum
. . .
. . . .
Lihat aku
bercahaya
Ada kuning dan
biru
Aku hangat aku
panas
Tapi aku tak
jahat
Aku bisa
menghangatkanmu
Ku bisa membakar
semua
Dalam cinta
dalam sayang
Ku bagian hidup
Kadang kau melihat aku mengerung
Berasap terlalu sangat terang
Namun bila kau tahu hatiku
Ku hanya merasa bagian penting dunia
Hangatnya panasnya tubuhku
Keluarkan kekuatan besar
Jadi kau tak perlu takut aku
Ku mencintai
bumi dan segala isinya
. . .
. . . .
Setiap manusia mencari aku
Utamanya bila ku sedang menguning
Keemasan menyilaukan para mata
Mereka yang riuh rendah merebutkan
Aku bisa kuat sekuat kuatnya
Hingga ku tak bisa punah oleh jaman
Ku bisa kuatkan yang lemah dan rapuh
Dan ku bahagia melakukan semua
Namun ku hanya sebagian yang penting
Kadang ku menua lalu berkarat
Dan bila semua mengasuh dengan cinta
Ku bisa
abadi menguasai hatimu
. . .
. . . .
Wahai
kamu dan kamu
Jangan
gentar padaku
Ku
miliki yang lembut
Namun
juga yang keras
Aku
bukan pemarah
Meski
langkahku kadang merusak
Bukan
maksud ingin hatiku
Kau
juga yang salah
Bila
aku sedang ingin menari
Berputar
hingga puting beliung
Takkan
dunia menjadi hancur
Bila
kau gauli tanah dan lainnya
Dan
bila ku hanya ingin bersiul
Meniup
daun dan ranting ranting
Cintai
aku sebagai yang indah
Ku
butuh dirimu kau butuh diriku
Ku butuh dirimu
. . .
. . . .
Dan segala yang
tercipta oleh maha cipta
Jadi restu bagi
kehidupan
Dan salinglah semua
mencinta
Lalu aku menampung
semua seadanya
Tanpa menilai siapa
yang lebih
Semua punya indah
sendiri
Ku peluk semua
Dalam rintih sampai
bergairah
Segala
itu yang aku asuh
Di dalam cinta
Bersamalah
Mengabdi pada yang
Maha Cipta
Mengasuh manusia
yang punya hati
Kita ada di
kehidupannya
Dan Tuhanku
Menciptakan
kepandaian perannya
Menggunakan kami
dalam karya
Seni dunia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar